Selasa, 29 Mei 2012

Men In Black 3 (Time Travel)




Men In Black merupakan film science fiction yang berceritakan mengenai  sebuah agen rahasia di Amerika yang menangani permasalahan hubungan antar galaksi dan alien yang ada di jagat raya. Institusi ini merupakan pengontrol dan pembuat regulasi mengenai hubungan antara galaksi, ya semacam badan imigrasi antar galaksi. Para agennya berpakaian setelahn hitam dan sangat menjaga identitasnya, bahkan keberadaan mereka dianggap tidak eksis, oleh karena itu disebut dengan men in black. Baru-baru ini dirilis sequel film men in black yang ketiga, film ketiga ini juga terdapat versi 3D nya, yang menyajikan sebuah pengalaman menonton film terasa lebih nyata. Sequel film ketiga ini masih dibintangi oleh aktor berbakat Will Smith yang berperan sebagai agen J, dan  aktor senior Tommy Lee Jones yang berperan sebagai agen K. Pada sequel film ketiga ini bercerita mengenai kaburnya seorang penjahat alien yang dijuluki Boris the animal (Boris si buas ) dari penjara yang terdapat di bulan. Boris the Animal merupakan alien yan berasal dari planet Blogodite, alien-alien yang berasal dari planet ini terkenal dengan sifatnya yang kejam dan sering menghancurkan planet-planet di berbagai galaksi. Boris  tertangkap 1969 oleh Agen K ketika berusaha ingin menguasai dan menghancurkan bumi, 40 tahun kemudian Boris berhasil kabur dari penjaranya, selain ingin melanjutkan misinya Boris juga ingin melakukan balas dendam kepada Agen K, karena telah menangkapnya dan menghilangkan satu lengan si Boris ketika mereka terlibat dalam perseteruan penangkapan.
Terdapat hal yang baru dalam kisah sequel Men in Black 3 ini dibandingkan sequel-sequel sebelumnya dalam Men in Black dan Men in Black 2 dari sisi tema cerita. Pada sequel-sequel sebelumnya kisahnya tidak jauh berbeda, yakni kisah mengenai seorang alien yang datang ke bumi mengejar sesuatu dan bertujuan untuk dapat menguasai baik suatu planet maupun jagat raya. Dalam sequel ketiga terdapat tema cerita yang sama pula, tentang seorang alien yang ingin mendapatkan sesuatu kemudian menggunakannya untuk menghancurkan planet Bumi. Hal yang baru adalah dalam film ketiganya ini dimasukkan tema cerita perjalanan waktu, yaitu ketika Boris the Animal menggunakan sebuah alat perjalanan waktu dan kembali ke tahun 1969 ketika dia berusaha menghancurkan Bumi dan berhadapan dengan agen K. Boris the Animal berencana untuk bekerja sama dengan Boris the Animal yang ada pada tahun itu untuk menjalankan misi utamanya dan untuk membunuh agen K. Rencanannya sempat berhasil karena sejarah pada masa kini berubah, dan ini dirasakan oleh rekan agen K pada masa sekarang, agen J. Pada masa sekarang agen K sudah meninggal 40 tahun lalu, padahal malam sebelumnya (sebelum sejarah berubah) agen J bercakap-cakap dengan agen K melalui telepon. Ketika keesokan harinya agen J ingin menemui agen K dirumahnya, ternyata rumah agen K ditinggali oleh keluarga asing yang tidak dikenalnya. Ketika agen J mencarinya di kantor MIB pun tidak ada yang kenal dengan agen K. Dari pimpinan baru MIB, agen O, akhirnya terungkap bahwa agen K sudah meninggal 40 tahun lalu, dan pada realitas yang sekarang tidak ada yang pernah bertemu dengan agen K selain kerabat-kerabat seangkatannya. Kematian agen K pada tahun 1969 membawa akibat yang cukup serius bagi Bumi 40 tahun kemudian. Boris the Animal pada tahun 1969 berhasil membunuh agen K dan berhasil mencegah agen K untuk memasang sebuah “perisai” pada atmosfir Bumi, bangsa Boglodite pun tidak punah serperti yang seharusnya. Hal ini membuat bangsa Boglodite akan menyerang Bumi, Bumi pun diambang kehancuran. Agen J satu-satunya orang yang dalam posisi mengerti “apa” yang sedang terjadi akhirnya ditugaskan untuk mencegah Boris the Animal untuk membunuh agen K pada tahun 1969 dan mencegah kehancuran Bumi. Agen J pun menggunakan alat perjalanan waktu yang sama yang digunakan Boris the Animal untuk kembali ke masa 40 tahun yang lalu. Film ini dipenuhi dengan aksi dan unjuk teknologi tingkat tinggi baik yang ada di masa sekarang atau masa di tahun 1969 dan tentunya dibumbui dengan tingkah-tingkah jenaka  Will Smith seperti film-film sebelumnya yang berhasil mengocok perut penonton.
Tema mengenai perjalanan waktu selalu menarik untuk diangkat ke dalam sebuah cerita film. Beberapa film sudah banyak yang mengangkat tema cerita seperti ini, sebut saja seperti, Time Machine, Sequel Back to the Future, Timeline bahkan sebuah anime Jepang era akhir tahun 70an (yang sampai sekarang masih disukai baik oleh penonton anak-anak maupun dewasa) yang cukup juga mengangkat tema cerita perjalanan waktu yaitu Doraemon. Meskipun cerita perjalanan waktu hanyalah sebuah kisah sains fiksi namun sampai sekarang masih banyak yang memperdebatkan mengenai konsep perjalanan waktu, baik orang awam, penikmat film, atau bahkan para ilmuwan fisika, karena tema perjalanan waktu ini muncul dari teori-teori fisika yang berkembang, seperti teori  relativitas dan loncatan kuantum (ya saya memang tidak terlalu paham dengan konsep-konsep tersebut). Ada salah satu konsep dalam perjalanan waktu yang manarik bagi saya yaitu konsep mengenai Time Paradox (Paradoks Waktu).
Time paradox merupakan fenomena yang terjadi akibat adanya perjalanan waktu. Ada banyak ide yang menjelaskan mengenai time paradox ini. Dalam film Back the Future Dr. Emmett Brown menjelaskan bahwa, apabila kita melakukan perjalanan ke masa lampau dan merubah seuatu maka dapat tercipta sejarah baru, namun eksistensi sejarah dan waktu kita pun masih ada, sehingga terciptalah sejarah pararel.
Besarnya perubahan yang terjadi tergantung dari besarnya pengaruh yang diberikan, contohnya apabila kita kembali ke masa lampau kemudian membunuh calon ayah kita maka eksistensi  kita dalam sejarah baru ini sesungguhnya tidak ada. Contoh lain ada dalam kisah terakhir (bukan cerita official) yang kabarnya dibuat oleh salah seorang penggemar anime Doraemon. Diceritakan  dalam kisah itu bahwa Doraemon mati karena kehabisan sumber energinya. Kematian Doraemon memicu Nobita untuk menjadi seorang ilmuwan, dan berusaha untuk mengetahui bagaimana caranya menghidupkan Doraemon kembali, karena seperti kita tahu Doraemon adalah robot yang berbentuk kucing yang berasal dari abad ke 22 yang dikirim oleh cucu Nobita, yang bertujuan untuk membantuk kakeknya agar tidak menjadi orang bodoh seperti realitas yang dihidupi oleh si cucu. Kemudian dalam beberapa dialog muncul konsep paradoks waktu yang dikemukakan oleh teman Nobita Dekisugi. Dia mempertanyakan mengenai kapan akan datangnya masa dimana Doraemon berasal, padahal di sisi lain Doraemon ada dalam realitas baru yang berbeda dari realitas darimana sebenarnya asal Doraemon.
Konsep paradoks waktu ini tampaknya tidak terlihat dalam film MIB 3, ada perubahan sejarah namun tidak menciptakan sejarah pararel. Hal ini disebabkan Agen J masih dapat mempertahankan realitas sebelumnya, dan bahkan pada sejarah realitas yang baru realitas lamanya masih dapat bertahan. Ini mungkin bukan sesuatu yang baru, tapi bagi saya ini adalah sesuatu yang baru, dan saya masih belum memperoleh penjelasan bagaimana hal itu bisa dilakukan, atau kemungkinan lain pemahaman saya yang sangat sedikit mengenai hal ini, dan saya yakin kemungkinan yang terakhirlah yang paling kuat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar