Selasa, 08 Mei 2012

Hujan


Saat ini sedang hujan, suara rintiknya begitu renyah terdengar. Membawa pikiran ini melayang jauh, melintasi ruang dan waktu (ha ha ha . . klise sekali bahasanya), ini lah yang kerap terjadi apabila aku mendengar suara rintikan hujan. pertama yang kubayangkan adalah satu tetes air yang menggantung di angkasa terhenti oleh waktu. bentuknya sungguh menawan, mengerucut di pucuknya dan menggelembung di bawah, (semua orang pasti bisa membayangkan sebuah tetesan air, bukan) dan memantulkan kilauan cahaya apabila terkena paparan sinar. Bayangan kedua yang muncul adalah bahwa, tetesan itu tidak hanya satu, tapi riatusan, ribuan, jutaan, bahkan miliaran. Jatuh ke bumi dan membasahi setiap jengkal tanah yang ada di atas permukaannya, menyapa setiap makhluk yang ditemuinya dengan kesejukaannya.

Suara hujan selalu membawa seseorang ke dunia yang sunyi, yang hanya ada dia dan pikirannya (setidaknya bagi orang yang benar-benar mendengarkannya). waktu bisa terasa terhenti, bahkan bisa saja maju dan mundur, membawa seseorang kepada masa lalu dan impiannya. Bagi saya, hujan membawa kesyahduan dunia, dengan keanggunannya sekaligus keperkasaannya. Setiap percikannya yang terjatuh membawa kesejukan dan kehidupan. Setiap kilauan yang membersit merupakan kesucian dan kemurnian. 

Tiadalah saat yang menginspirasi kecuali di saat hujan turun, diiringi oleh malaikat yang turut serta membawa keberkahan ke dunia. Merupakan kuasa Tuhan untuk menciptakan kala tersebut. Hiruk pikuk dunia seakan terangkat, tergantikan oleh pesona kala itu. Biarlah Hujan membersihkan kepenatan dan kegalauan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar