Salah satu petikan dialog Imam Ghazali dengan para muridnya,
Imam : " Hal apa yang menutut kalian, terasa paling ringan di dunia ini?"
Murid : " Segala hal yang mampu kami angkat dengan kedua tangan kami, atau bahkan mampu kami angkat dengan satu telunjuk kami saja"
Imam : " Kalian benar, tetapi bukan itu jawaban yang aku inginkan. Hal yang paling ringan di dunia ini adalah, meninggalkan shalat."
ya, beribadah kepada Allah selalu dianggap sepele oleh kebanyakan orang (muslim), seperti perkara shalat wajib, Berpuasa, dan berbagai bentuk ibadah lainnya. Saya dan kebanyakan orang lainnya, selalu lupa akan kewajiban-kewajiban yang seharusnya dikerjakan, kita dibuat lupa oleh perkara-perkara duniawi. Sedangkan Allah mengatakan dengan jelas, bahwa tujuan manusia dan jin diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Spektrum kata beribadah memang luas, tetapi ada perkara yang sudah jelas dan diatur dalam syariat, mengenai ritual peribadatan, yang harus seorang muslim kerjakan. Hal yang sudah jelas diatur saja kita sering melupakan dan melalaikannya, apalagi hal-hal yang masuk dalam jangkauan spektrum ibadah yang lebih luas lagi.
Allah tidak pernah tidur dan lelah mengurus semua makhluk-Nya. Allah tahu apa yang kita kerjakan, Allah tahu apa yang terjadi pada kita dan Allah juga tidak berdiam ketika kita menjauh dari-Nya. Allah selalu hadir ketika kita lupa, dengan berbagai cara-Nya. Cara yang kerap paling efektif adalah, membuat kita kesusahan, membuat kita sadar bahwa, tidak ada yang lebih kuat dan lebih luas kekuasaan-Nya, kecuali Allah. Kita akan dibuat datang kepada-Nya dengan kesadaran bahwa diri kita lemah dan hanya Allah-lah yang mampu menolong kita, hanya Allah, yang bisa menjadi sandaran kita.
Kita pun mulai mendekat kepada Allah, kita memohon kepadanya, kita jalankan segala ritual peribadatan, yang awalnya memang bertujuan untuk memohon dikeluarkan dari permasalahan yang sedang dihadapi. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi, pertama kita akan mendapat apa yang menjadi hajat kita, bahkan mungkin kita akan mendapat lebih. Kemungkinan yang kedua, dan saya yakin kemungkinan ini yang kerap terjadi, Allah akan menunda mengabulkan hajat kita, sampai waktu yang menurut kita sangat lama, ini adalah bentuk ujian dari Allah sekaligus bentuk rasa sayang-Nya kepada kita. Penundaan Allah atas hajat kita, adalah bentuk ujian keimanan dan kesabaran kita, apabila iman dan kesabaran kita tidak kuat maka bisa saja kita malah berprasangka buruk kepada Allah, dan malah mendurhakai-Nya, oleh karena itu mari kita lihat dari sisi bahwa Allah sayang kepada kita.
Allah tahu bahwa manusia memiliki kecenderungan lupa kepada-Nya ketika merasa senang, maka Allah melakukan penundaan, supaya kita selalu dekat dengan-Nya, selalu memohon kepadanya, karena Allah sangat menyenangi hamba-hambanya yang selalu datang dan memohon hanya kepada-Nya. yakinlah bahwa Allah, akan menjawab segala permohonan kita. Apabila terasa doa kita tidak kunjung terkabul, jangan pernah berhenti berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah, kuat lah, sabar lah. Seiring berjalannya waktu, dengan kesabaran kita dan keteguhan iman, kita akan tersadar bahwa permohonan kita bukanlah hal yang penting lagi, yang menjadi penting adalah kedekatan kita kepada Allah, dan ketika kita sudah benar-benar memasrahkan segala urusan kita, maka Allah akan menyambut kita dengan kelapangan. Permasalahan kita akan terangkat, bahkan segala urusan kita akan menjadi mudah. Ingatlah bahwa Allah tahu dan Allah Sayang.